Pemain Film Gigolo Bali Cowboy in Paradise

Pemain Film Gigolo Bali cowboy in paradise - Cowboy In Paradise demikianlah film dokumenter yang meceritakan Kehidupan gigolo bali. Film Cowboys in Paradise ini dibuat pada tahun 2009 disutradari oleh  warga Singapura, Amit Virmani. pemian Gigolo bali dalam film ini diperankan oleh tiga orang. Lokasi pembuatan film ini lebih banyak disekitar pantai yang ada dibali.

Entah apa yang memicu, film cowboy in paradise sekarang ini menjadi perhatian publik, padahal  film ini sendiri sudah ada setahun yang lalu dan telah beredar di dunia maya.

Film gigolo bali ini tidak hanya menjadi perhatian publik, akan tetapu juga mendapat perhatin serius dari pihak pemerintah, dimana Pemrintah daerah bali meminta pihak berwajib dalam hal ini Kepolisian mengusut kasus ini secepatnya.

Menurut Gubernur Bali, film ini telah merusak citra pariwisata bali yang dikenal dengan pulau dewata, kemudian film ini juga tidak memiliki izin dari pihak pemerintah setempat, sehingga pembuat dan film Gigilo bali ini harus di proses melalui hukum yang ada.

Sampai saat ini pihak kepolisian telah memeriksa pemain yang memerankan film gigolo bali tersebut. Ketiga orang itu adalah Arnold , Argo , dan Fendi. Menurut ketika terperiksa ini, mereka tidak tahu menahu tentang film tersebut. dan membantah bahwa pekerajaan mereka adalah gigolo, walaupun mereka kerap berpacara dengan wisatwan yang datang ke bali.


Ketiga Pemain Film Cowboys In Paradise Arnold (pengucap I think I know you), Argo (anak pantai yang dipijat bule perempuan), dan Fendi (pemain gitar).

Keberadaan adanya Gigolo di bali sebanarnya sudah tidak rahasia lagi, dan dimana sajapun gigolo itu ada akna tetapi belum di kemas dalam bentuk film seperti cowboy in paradise ini. Artinya ketika ada pertanyaan adakah gigolo di bali, maka jawabnya ya ada. demikian juga di Kota-kota lainya.

Jadi film dokumenter ini adalah sebuah fakta bukan rekayasa yang menjadi persoalan adalah mengapa sebuah fakta dijadikan sebuah persoalan. Keberadaan gigolo didaerah pariwisata sangat tidak mungkin untuk dihilangkan, karena pertemuan orang-orang disana untuk Have Fun atau berlibur, bukan untuk menjaga citra daerah tersebut.

Maka dari itu bila pemerintah merasa keberadaan gigolo ini merusak citra bali, maka perlu diadakan razia penginapan setiap malam disana, kemudian setiap pengunjung dilarang berhubungan dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.. :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar