Lintas Berita Online-Berbagi Berita Aneh Unik dan Menarik Dari Berbagai Penjuru Dunia
Klinik Inseminasi yang Salah Menggunakan Sperma
Cangkok Jantung dan Paru-paru yang Salah
Jésica, imigran asal Mexico, tiba di Amerika Serikat tiga tahun sebelum menjalani pengobatan penyakit jantung untuk mempertahankan hidupnya. Dengan transplantasi jantung dan paru-paru di Duke University Hospital, Durham, N.C., alih-alih memperbaiki kondisinya, yang terjadi justru keadaan menjadi bertambah buruk. Jésica, yang bergolongan darah O, malah menerima organ dari donor yang bergolongan darah A.
Kesalahan fatal ini membuatnya dalam kondisi koma, dan meninggal ketika usaha para dokter untuk berusaha menggantikannya dengan organ yang kompatibel gagal. Rumah sakit mengklaim telah terjadi human-error yang mengakibatkan kematian Jesica, selain prosedur yang cacat untuk memastikan kompatibilitas transplantasi organ. Setelah itu diberitakan telah terjadi kesepakatan tertutup antara rumah sakit dan keluarga soal ini. Tidak seorangpun, baik dari pihak keluarga atau rumah sakit yang mau memberikan komentar atas kasus ini.
Testikel yang Berharga US $200.000 Dollar (2,2 Miliar Rupiah)
Prosedur Invasive Jantung Terbuka... Tapi Salah Pasien...
Setelah sesi angiography, pasien ini dipindahkan ke ruangan yang lain yang bukan merupakan ruangan asalnya. Kesalahan yang "direncanakan" terjadi keesokan harinya saat paginya pasien ini dibawa untuk suatu prosedur jantung terbuka. Dia berada di atas meja operasi yang mestinya bukan untuk dia selama satu jam. Para dokter membuat irisan pada pangkal pahanya, menusuk sebuah arterinya, menyambungnya ke sebuah pipa pembuluh lalu ke atas ke jantungnya (suatu prosedur yang mengakibatkan resiko tinggi terjadinya pendarahan, infeksi, serangan jantung, dan stroke). Kemudian tiba-tiba telepon berdering, dan seorang dokter dari bagian lain bertanya "Apa yang kalian lakukan dengann pasienku?" Tidak ada yang salah dengan jantungnya. Kardiologis yang melakukan prosedur itu mencek data wanita itu dan baru menyadari kesalahan fatal telah terjadi. Studi itu langsung distop, setelah rekondisi wanita malang itu akhirnya dikembalikan ke kamar asalnya, beruntungya, dalam kondisi yang masih stabil.
Suvenir Sepanjang 13 Inch
Rumah Sakit Salah Posisi Operasi Otak...Untuk Ketiga Kalinya dalam Setahun
Kasus yang sama disebut-sebut juga terjadi pada bulan Februari, dimana seorang dokter yang lain juga melakukan operasi pada sisi kepala yang salah. Dan pada Agustus, lagi-lagi seorang kakek berusia 86 thaun menjadi korbannya, setelah nyawanya tidak terselamatkan akibat operasi pada kepalanya, tapi pada sisi yang salah dari kepalanya.
Terbangun Saat Operasi Membuatnya Bunuh Diri
Sherman Sizemore dikirim ke Raleigh General Hospital di Beckley, W.Va., pada tanggal 29 Januari 2006 untuk dilakukan tindakan operasi berkenaan dengan rasa sakit di perutnya. Tapi, saat operasi dilakukan, pasien ini dilaporkan mengalami fenomena dimana yang dkenal dengan nama anesthetic awareness atau kesadaran selama pembiusan, yang membuat pasien bisa merasakan sakit atau ketidaknyamanan selama operasi berlangsung, sementara dia sendiri tidak bisa bergerak atau melakukan komunikasi dengan dokternya. Menurut komplain yang diajukan, anesthesiologis menyuntikkan obat bius pada pasien tapi gagal membuat mati rasa pasien hingga 16 menit setelah irisan pertama di perutnya. Anggota keluarga pasien tersebut mengatakan hal itu membuat trauma berat karena sadar saat sedang dioperasi tapi sama sekali tidak bisa bergerak atau mengkomunikasikannya dengan dokter yang akhirnya mendorongnya melakukan bunuh diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar